
Silase merupakan pakan hijauan yang difermentasikan secara anaerob atau kedap udara. Proses silase ini melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis acidi dan Streptococcus yang hidup secara anaerob dengan derajat keasaman 4 (pH 4).
Sosialisasi pembuatan pakan ternak silase dilaksanakan pada Selasa, 25 Januari 2022 di kediaman salah satu masyarakat RT 01 Pekon Sidodadi. Kegiatan sosialisasi tersebut disampaikan oleh kelompok mahasiswa KKN Universitas Lampung Periode 1 Tahun 2022 di Desa Sidodadi. Acara dihadiri oleh aparat pekon, Bhabinsa, karang taruna, para peternak, serta kelompok mahasiswa KKN Universitas Lampung dengan total keseluruhan peserta sebanyak 15 orang.
Bapak Supranjono selaku Kaur Perencanaan dan Pembangunan yang menghadiri acara tersebut mengharapkan bahwa kegiatan ini nantinya dapat mengedukasi masyarakat Pekon Sidodadi khususnya para peternak untuk dapat membuat pakan ternak silase secara mandiri di rumah karena silase memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat menjadi cadangan makanan pada musim kemarau.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh perwakilan kelompok mahasiswa KKN yaitu Sindi Wiranti yang berasal dari Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Sindi menyampaikan tentang alat dan bahan yang digunakan, cara pembuatan, serta ciri-ciri pakan silase yang baik.
Berdasarkan materi yang telah disampaikan, alat dan bahan yang digunakan antara lain:
1. Tetes tebu (molasses) = 3 persen dari hijauan
2. Konsentrat (misalnya dedak hulus, bekatul, dan onggok). Presentase penggunaan konsentrat dengan hijauan yaitu 5% : 10%, contohnya pembuatan silase untuk kapasitas 150 kg , membutuhkan dedak ± 15 kg
3. Em 4 yaitu setiap 1 tutup botol untuk 1 liter air
4. Rumput Gajah, odot, jerami padi sebagai bahan silase
5. Silo atau kantong plastik yang berfungsi sebagai wadah fermentasi dilakukan selama kurang lebih 1-2 minggu
Cara membuat pakan ternak silase antara lain sebagai berikut:
1. Potonglah rumput hijau dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan golok atau dengan menggunakan mesin chopper. Pemotongan tersebut bertujuan untuk memudahkan rumput yang dimasukkan ke dalam silo, sehingga dalam keadaan rapat dan padat supaya tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
2. Campurkan bahan pakan tersebut seperti Em4, molases, dan dedak. Kemudian, campur hingga rata
3. Masukkan bahan pakan ternak ke dalam silo dan tutup hingga rapat
4. Diamkan silase selama kurang lebih 2 sampai 3 minggu
5. Setelah silase disimpan selama 3 minggu, kemudian silase dibongkar dan diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan ke ternak. Hal ini dikarenakan di dalam silase mengandung asam. Setelah bau asam hilang, berikan silase sedikit demi sedikit hingga ternak mau mengkonsumsinya
6. Jangan sering-sering membuka silo untuk mengambil silase, ambil seperlunya, dan tutup rapat kembali agar silase tidak mudah rusak.
Pakan ternak silase yang baik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa dan wanginya asam
2. Warna pakan ternak masih hijau
3. Teskstur rumput masih jelas
4. Tidak berjamur, tidak berlendir, dan tidak mengumpal
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan pendemonstrasian cara membuat pakan ternak silase secara langsung bersama kelompok mahasiswa KKN Universitas Lampung dan peserta kegiatan. Acara tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat setempat karena kegiatan pembuatan pakan ternak silase baru pertama kali ini dilakukan. Masyarakat berharap kegiatan ini nantinya dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peternak lain di Desa Sidodadi sehingga dapat menciptakan inovasi baru dalam memberikan pakan kepada hewan ternak.

