
Sidodadi, 12 Juli 2024 - Desa Sidodadi kembali bersinar dalam pesona budaya saat sanggar tari Sekar Budoyo mempersembahkan pertunjukan kuda kepang yang memukau. Acara yang digelar tepat di bulan Suro ini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat setempat terus menjaga warisan leluhur di tengah arus modernisasi. Kepala Pekon Sidodadi, Bapak Hariyatno, dengan bangga menyatakan, "Tari kuda kepang bukan sekadar tontonan, tapi tuntunan. Ini adalah warisan turun-temurun yang selalu kami pentaskan saat bulan Suro atau Muharam. Lebih dari sekadar tradisi, ini adalah jembatan penghubung generasi dan pemersatu masyarakat." Penampilan yang dibawakan oleh pemuda-pemudi desa mencerminkan semangat pelestarian budaya yang mengakar kuat. Gerakan dinamis para penari, diiringi alunan gamelan yang menghipnotis, berhasil memikat hati ratusan penonton yang hadir. Suasana mistis khas bulan Suro semakin memperkuat kesan magis pertunjukan ini. "Melihat antusiasme warga, khususnya kaum muda, dalam melestarikan tari kuda kepang ini sungguh menghangatkan hati," ujar Ibu Siti, salah satu sesepuh desa yang hadir. "Ini bukan hanya tentang menjaga tradisi, tapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga."
Acara ini juga menjadi momentum bagi Sanggar Sekar Budoyo untuk memperkenalkan program pelatihan tari tradisional kepada generasi muda. "Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, api semangat pelestarian budaya akan terus menyala di hati para pemuda," tambah Rini, ketua sanggar. Pertunjukan kuda kepang Sekar Budoyo tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, Desa Sidodadi membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni yang indah antara masa lalu dan masa kini. Pada hari ini Pekon Sidodadi bukan hanya merayakan sebuah pertunjukan, tetapi juga merayakan identitas dan kebersamaan. Tari kuda kepang Sekar Budoyo telah menjadi lebih dari sekadar atraksi; ia adalah pengikat hati, penyatu generasi, dan bukti nyata bahwa warisan budaya akan tetap hidup selama masih ada yang mencintai dan menjaganya.